Marhaban Ya Ramadhan

Assalamualaikum Wr, Wb.

Tidak terasa bulan yang penuh berkah ini datang lagi.
Semoga ibadah tahun ini akan berjalan lancar dan di ridhoi Allah SWT.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Mohon Maaf Lahir & Batin

Target dan Tujuan

Kalau kita lihat setiap perusahaan mempunyai target dan tujuan yang akan di capai per tahunnya.
Seperti Conoco aja targetnya tertuang dalam goal PA masing2 department. Dan tujuan akhirnya tetaplah memberikan keuntungan bagi para shareholders.

Seharusnya kita pun sebagai manusia mempunyai target2 dalam kehidupan yang harus di capai beserta tujuannya.
Karena dengan mempunyai target tersebut, kita bisa mengevaluasi sampai dimana pencapaian diri kita
Apakah masih dalam On The Track atau sudah menyimpang cukup jauh.

Misal ni tahun 2010 :
1. Target Agama : Saya akan continue bersedekah setiap bulan 1/3 dari gaji basic saya : ). Misal ini loh, kalo gak sanggup ya dikecilin.
2. Target Keuangan : Saya akan mempunyai bisnis atau emas batangan 50 gram : ). Misal juga ini
3. dan seterusnya……………
Dan target ini harus ditulis dan selalu diingat kemudian di review setiap misal 1 bulan or 3 bulan sekali.

Saya misalkan ni contoh.
Target : Saya akan continue solat berjamaah di Masjid. Tujuan : Jelas mendapat pahala yang berlipat dan silahturahmi.

Apa yang harus saya lakukan :
1. Mencari atau mendownload jadwal solat.
2. Memasang alarm di HP atau jam waker
3. Memberikan sebuah kompensasi jika kita tidak melakukan hal-hal untuk mencapai target tsb, contoh : Subuh dan Asar 10 ribu yang lainnya 5 ribu, untuk setiap solat
yang kita tinggalkan tanpa berjamaah dan diinfakkan kemasjid uangnya, tapi yang Iklas ya!!! Biar dapet dua pahala : ).
4. Dan seterusnya……..
Kenapa harus ada target, agar hidup ini lebih bergairah, semangat dan otak kita tidak dalam posisi stagnan.

Jadi mulai sekarang buatlah target dan tujuan anda, dan catat serta review agar anda tidak menyimpang terlalu jauh serta tetap dalam Track anda.

Target anda bisa saja:
Ingin pergi Umroh atau Haji 3 tahun lagi.
Ingin membangun panti asuhan 15 tahun lagi.
Ingin mempunyai kebun karet 10 hektar 2 tahun lagi.
Ingin mempunyai bisnis sampingan dengan penghasilan yang bukan sampingan.
Ingin punya anak 10.
Ingin punya tabungan 1 M 10 tahun lagi.
Ingin punya properti yang disewakan 5 buah.

Dan masih banyak lagi, disesuaikan dengan kebutuhan anda. Karena masing2 manusia mempunyai cara pandang yang berbeda.

Jadi Apa Target Anda Sekarang?

5 Tingkatan Sumber Rezeki Menurut Islam

Dalam Islam ada 5 tingkatan sumber rezeki dari yang tertinggi dan yang paling rendah. Tingkatan ini dikelompokkan berdasarkan tingkat keyakinan dan ketakwaan daari orang yang menggantungkan rezekinya dari sumber-sumber tersebut.
Ke-5 tingkatan tersebut adalah:
1. Dakwah
Merupakan sumber rezeki yang paling tinggi terutama dakwah yang mengajak manusia untuk taat kepada Allah SWT untuk kebutuhan di akhirat. Untuk keperluaan dunia teknik dakwah ini diadopsi menjadi teknik MLM dan referal dan pemasaran jaringan yang keuntungannya juga sangan berlimpah tapi hanya untuk kebutuhan di dunia karena hanya mengajak manusia untuk melakukan sesuatu demi point dan bonus-bonus yang sifatnya sementara dan kadang penuh tipu daya : ).
2. Berniaga/pedagang/wiraswasta/pengusaha
Adalah sumber rezeki dengan tingkatan kedua yang menghasilkan rezeki yang juga bergantung kepada keyakinan kepada Allah SWT. Karena orang yang berniaga ini kadang untung dan kadang rugi. Bagi pedagang yang jujur dan sholeh selalu beribadah dan mohon kepada Allah agar diberikan keuntungan yang besar dan tak lupa berzakat dan bersedekah jika mendapatkan keuntungan yang melimpah.
Bagi pedagang yang jahat akan melakukan tindakan curang dan menipu timbangan dan melakukan praktek perdukunan yang musrik dengan alasan penglarisan dll, agar mendapat keuntungan yang banyak dan pelit karena ingin menimbun harta saja.
3. Petani/peternak/nelayan.
Menggantungkan keyakinan sepenuhnya dari Allah SWT karena apapun yang dilakukan hanya Allah yang bisa menumbuhkan dan Allah yang memperbanyak ternak dan ikan di lautan. Ketakwaan akan terbentuk dan bersyukur jika panen melimpah dan selalu berzakat dan sedekah.
Jika keyakinan salah maka akan menganggap hasil kerja keras dan usahanya yang membuat panen berlimpah dan akhirnya lupa diri dan tidak mau sedekah dan jika gagal akan putus asa dan menyalahkan alam dan musim serta lain sebagainya.
4. Pegawai/PNS/buruh/karyawan
Keyakinan tiap bulan gajian akan menyebabkan keyakinan kepada Allah sebagai pemberi rezeki sedikit berkurang, selalu bergantung pada perusahaan atau atasan, kurang adanya tantangan dalam berusaha meningkatkan diri karena tidak ada tantangan. Jarang berdoa untuk memohon rezeki yang banyak karena sudah tau gajinya tiap bulan berapa : ), jarang berzakat karena tidak pernah ada yang bisa dikumpulkan karena tiap akhir bulan gaji tidak cukup untuk belanja dan keperluan dan membayar cicilan. Dan parahnya tingkatan ini hanya 1 tingkat di atas pengemis/peminta-minta.
5. Pengemis/peminta sedekah/sumbangan
Profesi ini ada dua jenis ada yang legal dan ilegal : ). Yang legal ada organisasi dan yayasan serta memiliki donatur tetap maupun tidak tetap, cara memintanya sangat halus, hanya dengan menyodorkan proposal ke kantor-kantor dan pengusaha-pengusaha. Yang ilegal adalah pengemis di jalan2 yang memang sangat membutuhkan dan hidup sebagai gelandangan.
Maaf... profesi anda pada tingkatan yang mana......???? : )

Mabuk Dalam Cinta Terhadap Allah SWT

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s yang berada dihadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya." Berkata Nabi Isa a.s, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat itu."

Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk itu, maka kamu mintalah untukku setengahnya. "Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah SWT, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ. Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang ditempat tersebut, dan berkata salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu. "Selesai Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit. Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa a.s."Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."

Semoga Allah SWT menjauhkan kita dan anak keturunan kita dari hal yang demikian. Aminn.

Gurau dan Canda Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.
Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya."Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW. "Ia tidak mampu", kata perempuan itu."Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta"."Ia tidak mampu".Para sahabat yang berada di situ berkata, "bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu". "Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?". "Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.
Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini,
Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum.